Kereta bergerak melintasi jalan ini.
Jalan setapak yang sunyi menepi tanpa ada yang tau.
Yang menunggumu sendiri dalam sepi yang tak bertepi.
Entah ini sebuah ilusi atau bagian dari aku.
Rasaku hilang saat itu.
Saat kau benamkan tali persahabatan ini di pohon seberang sana.
Bukan udara yang ku hirup darirongga hidungku.
Tapi kamu yang selalu menyumbatnya dengan kepalsuanmu.
Aku yang selalu menunggumu.
Kereta ini menjadi saksi dalam balutan rindu.
Kemanakah engkau.
Kemanakah aku harus mencarimu.
Dan kemana rindu-rindu ini harus ku letakkan.
Haruskah aku bernafas dalam lumpur yang mengalir dalam kubangan.
Untuk menemui rindu yang ku harapkan.
Kutitipkan rindu yang tak pernah tersampaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar